Sabtu, 07 September 2013

Tentang Niat

dari dulu sampai sekarang di daerah saya besar selalu demikian untuk mengajarkan bagaimana berniat dalam melakukan suatu ibadah. begitupun dengan saya. tapi ketika meranjak dewasa dan membuka banyak lingkungan banyak pertanyaan timbul. kok orang lain seperti gak baca niat? dan yang paling sulit adalah ketika saya mengajarkan pada anak-anak di lain daerah, apakah langsung saja tanpa niat?

sebenarnya apa sih niat dalam ibadah itu? saya mengutip dari karya orang indonesia, seorang ulama jawa barat (sebenernya banten sih, kan dulu masih jawa barat, sekarang baru pisah). beliau orang yang tersohor bukan hanya di indonesia, tetapi di daratan timur tengahpun sudah tidak asing. beliau adalah Muhammad Nawawi. semoga rahmat Alloh selalu mengalir pada beliau. (entah ketika nulis ini saya merasakan rindu yang terdalam saat saya bersama guru ngaji, ba'da isya). Bismillah,, mudah2an tidak salah ilmu yang saya serap dari guru saya dulu.

Fashal tentang niat,
Niat adalah bertekad sesuatu disertai melakukannya dan tempatnya di dalam hati (qalbu). Melafadzkan atau mengucapkan hukumnya sunnah. adapun waktunya niat yaitu ketika mengawali bagian awal. misalnya ketika berwudu, niat dilaksanakan ketika air mengenai wajah. ketika sholat, berarti ketika takbirotul ikhrom.

yang jadi permasalahan bagi saya ketika niat tidak dilafadzkan sulit untuk membelajarkan niat pada anak2,,, seperti Usholli dalam sholat atau yang lainnya. ketika saya dulu belajar sholat berawal dari menghafalkan usholli dulu, lalu takbirotul ikhrom dan bersamaan dengan takbir dalam hati bertekad akan melaksanakan sholat. kalau saya ibaratkan melafadzkan niat ibarat pembidik (keker saur urang sunda mah) saat mau menembak sasaran,,, jadi terasa lebih mantap!

itulah tentang niat... tidak masalah tidak dilafalkan juga tapi lebih baik dilafadzkan dulu supaya lebih yakin.

wallohu'a lam bishoab.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar