Kamis, 02 Januari 2014

Ssstttttttttttt,,,,,,,,,,,

saya pahami betul usia saya tidak akan lama lagi, gak tahu siapa yang memprediksi,,,, sakit yang saya alami dan tak ada yang tahu selain saya sendiri dan dokter....

saya sadari selama di dunia ini tak ada yang sejati, sekalipun cintanya orang tua,,, cinta yang sejati kalau boleh saya urutkan adalah cintanya tuhan pada makhluknya, cintanya nabi Muhammad pada ummatnya, cintanya orang tua pada anaknya (kecuali di hari kiamat, mereka sibuk),,, selain itu hanyalah cinta palsu.......

memperbaiki diri adalah suatu harga mati bagi saya,,, terus menulis, membaca dan mengamalkan adalah suatu kebutuhan bagi saya.....

mengejar impian/keinginan nafsu itu mudah (gelar, harta, tahta, wanita) , asal ada kemauan yang kuat dan lakukan ,,,, tapi mengejar akhirat teramat sulit, banyak rintangannya,,,,

di hati ini hanya tuhan yang tahu,,,,, mungkin selama saya ada di sini, pasti suatu waktu akan bertemu dengan orang-orang yang saya anggap tidak ingin bertemu lagi... dan saya bersembunyi di tempat yang jarang orang-orang lewati.,,,

besok atau lusa, akan ku daki gunung.... sebuah filosofi,,,, sebenarnya bukan berarti saya suka mendaki gunung, tapi yang saya ambil adalah dari atas gunung banyak tempat yang saya lihat,,,

putarkanlah bumi ini sebesar 360 derajat,,, setiap datang waktunya,,, putarkanlah,,,, jangan sampai terhenti.... sebenarnya saya takut jika perputaran itu terhenti,,,,

dan terakhir saya senang melihat para manusia sesuai dengan kodratnya,, perempuan gak pake celana, v pakenya rok,,, terlihat lebih anggun,,, dan laki2 pake celana atau sarung, gak pake rok supaya terliahat gagah dan rapih,,, itulah yang saya dapatkan dan berikan pada adik saya,,,  

Indahnya Suara Ketulusan

Ketulusan merupakan kata berimbuhan dari kata dasar tulus. apa itu sebenarnya tulus? yang dapat saya artikan tulus hampir sama dengan ikhlas namun berbeda. tulus adalah benar-benar dari hati yang suci tanpa imbalan, sedangkan ikhlas adalah ada tujuan yang nyata yaitu hanya mengharap ridho Alloh.
Saya sangat suka mendengarkan suaranya tentang teman hidup. Tapi itu hanya suara bukan tujuan sebenarnya. Finally, saya ikhlaskan apapun keputusan dari orang tua dan tentunya yang mengatur hidup saya,,, Alloh Robbul'aalamiin..

yes! hidup mulia

Seni Musik dan Seni Rupa bagi Saya

Saya akui orang2 seni adalah orang2 yang punya ilmu lebih dibanding orang yang tidak punya seni. Hal terkecil, bernafas, berkedip atau bahkan (mohon maaf) menguap pun ada seni nya, tapi menurut saya itu lebih enaknya di katakan etika. Pada akhirnya setelah saya membaca beberapa literatur mengenai seni adalah mencakup hasil olah manusia, apapun itu.
Lebih mikro dari yang di atas, saya mngagumi dan menyukai seni musik dan seni rupa. dalam seni musik memerlukan hafalan yang kuat dan kepekaan terhadap nada yang baik untuk bisa menjadi sang maestro musik, dari segi kapasiti pola pikir dan rasa, sedangkan untuk bagian perangkat kerasnya perlu keterampilan bagian tubuh terutama tangan. saya sekali lagi kagum luar biasa pada mereka yang bisa bermain musik. Pada awalnya saya mengenal alat musik adalah piano, gitar dan rebana, semuanya saya sangat2 suka kecuali gitar. entah kenapa ketika melihat benda itu ingin saya lempar. setelah itu saya mulai suka memainkan seruling, baik seruling yang warnanya putih (suling tulang), ataupun seruling sunda. Dari sana saya tambah koleksi hobi bermain seruling.
Di saat semuanya seolah tak ada apa-apa, saya mulai menggarap dan berkenalan dengan kitab yang hebat, namanya Sulam Taufiq, banyak hal yang saya dapatkan dari buku tersebut. Dimulai larangan dari sang kakak, untuk tidak bermain suling. setelah saya mempelajari lebih dalam, saya putuskan untuk berhenti bermain musik, semuanya. kecuali mungkin rebana. terkadang ada perasaan ingin menguasai suatu alat musik seperti biola atau piano,,, tapi rupanya harus mengatakan tidak... (bukan saya melarang, tapi inilah yang saya pahami).
selain itu, dari sejak kecil saya suka yang namanya menulis dan menggambar, terutama gambar hewan dan gambar-gambar animasi. Saya sering melihat gambar2 bagus dari kertas atau buku yang ayah miliki. pada awalnya saya bertanya pada ayah mengenai siapa yang menggambar di kertas yang dimiliki ayah. dengan nada yang menantang ayah menjawab, itu yang gambar ayah, sok isis bisa enggak gambar kaya gitu, kata ayah saya. gambar tersebut adalah sosok seorang guru perempuan. Entah kenapa seolah saya sangat tertarik dengan hal itu, hampir setiap hari saya menggambar sesuai yang ada pada kertas ayah. Dari sana saya mulai suka menggambar hewan yang juga sering ditemani oleh ibuku yang baik, yang setia menemani saya di rumah waktu kecil. Masih teringat betul ketika ibu mengajarkan menggambar bebek, ayam, ular, dan angsa. Seiring terus berjalannya waktu, ayah sering memberi kertas HVS bekas darinya yang belakangnya masih kosong. saya mulai sering menggambar sendiri. Ayah sering memberikan pensil yang bagus kala itu. Berlanjut, dan alhasil saya menemukan ilmu baru, bahwa jangan menggambar manusia dan hewan secara utuh, karena di hari kiamat mereka akan terbangun dan meminta dihidupkan. maka dimuali dari sana saya selalu menggambar yang tak sempurna atau utuh, kecuali saya menggambar untuk edukasi/ pembelajaran bagi mereka yang membutuhkan. Mungkin pengalaman terbaik saya adalah ketika membantu ayah saat membuat soal kabupaten dan bukunya, dan di kampus membantu dosen2 dalam menyelesaikan penelitian beliau-beliau. semoga tidak berujung pada bertambahnya dosa karena niat saya membantu beliau2 yang telah membantu saya dalam menambah pengalaman dan ilmu.